TEORI IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam
prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau
penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan)
dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat
diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan
kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap
bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen
dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan
ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat
daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.
Elektron yang mengelilingi inti atom bermuatan negatif dan proton yang terdapat
dalam inti atom bermuatan positif, mengingat muatan yang berlawanan akan
saling tarik menarik, maka dua atom yang berdekatan satu sama lainnya akan
membentuk ikatan.
Dalam gambaran yang paling sederhana dari ikatan non-polar atau ikatan kovalen,
satu atau lebih elektron, biasanya berpasangan, ditarik menuju sebuah wilayah
diantara dua inti atom. Gaya ini dapat mengatasi gaya tolak menolak antara dua
inti atom yang positif, sehingga atraksi ini menjaga kedua atom untuk tetap
bersama, walaupun keduanya masih akan tetap bergetar dalam keadaan
kesetimbangan. Ringkasnya, ikatan kovalen melibatkan elektron-elektron yang
dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersamaan
menarik elektron-elektron bermuatan negatif yang dikongsi.
Dalam gambaran ikatan ion yang disederhanakan, inti atom yang bermuatan positif
secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya, sehingga secara efektif
menyebabkan satu atom mentransfer elektronnya ke atom yang lain. Hal ini
menyebabkan satu atom bermuatan positif dan yang lainnya bermuatan negatif
secara keseluruhan. Ikatan ini dihasilkan dari atraksi elektrostatik di antara atomatom
dan atom-atom tersebut menjadi ion-ion yang bermuatan.
Semua bentuk ikatan dapat dijelaskan dengan teori kuantum, namun dalam
prakteknya, kaidah-kaidah yang disederhanakan mengijinkan para kimiawan untuk
memprediksikan kekuatan, arah, dan polaritas sebuah ikatan. Kaidah oktet (Bahasa
Inggris: octet rule) dan teori VSEPR adalah dua contoh kaidah yang
disederhanakan tersebut. Ada pula teori-teori yang lebih canggih, yaitu teori ikatan
valens yang meliputi hibridisasi orbital dan resonans, dan metode orbital molekul
kombinasi linear orbital atom (Bahasa Inggris: Linear combination of atomic
orbitals molecular orbital method) yang meliputi teori medan ligan. Elektrostatika
digunakan untuk menjelaskan polaritas ikatan dan efek-efeknya terhadap zat-zat
kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar