Bahan organik sintetik ialah senyawa kimia yang tersusun dari rantai
karbon, terdiri atas 1000 atom atau lebih pada tiap makromolekulnya.
Biasanya bahan sintetik terdiri atas campuran molekul sejenis dengan
ukuran yang berbeda. Sebagian molekul membentuk ikatan silang
(crosslinking) satu sama lain. Bahan sintetik dapat dibuat melalui
reaksi polimerisasi, poliadisi, atau polikondensasi. Dengan
kopolimerisasi (polimerisasi campur) dari bermacam-macam monomer, bahan
ini dapat dibuat menjadi bahan sintetik dengan sifat yang
berbeda-beda.Produk-produk yang dihasilkan biasanya merupakan bahan
baku untuk pembuatan bahan dasar. Kebanyakan produk-produk tersebut
masih perlu ditambah dengan bahan aditif, seperti bahan
pelunak,stabilisator, pigmen, bahan pengisi dll.
Kebanyakan bahan sintetik hanya dapat digunakan hingga temperatur
60°C, beberapa jenis sampai temperatur 100°C dan hanya sedikit yang
taban sampai 250oC. Beberapa jenis bahan sintetik menjadi rapuh pada
temperatur di bawah 10°C.Benda dari bahan sintetik dapat diolah dengan
cara pemotongan (seperti digergaji, dibubut) dan dapat juga disambung
dengan cara merekatkannya. Termoplastik dapat diolah dengan cara
pemanasan dan pengelasan. Metode pengerjaan bahan sintetik tergantung
pada jenis bahan tersebut.
Ketahanan terhadap bahan proses: Bahan sintetik
pada umumnya tahan terhadap asam anorganik yang encer. Juga tahan
terhadap asam organik dengan rantai pendek larutan basa dan larutan
garam. Hampir semua bahan sintetik tidak tahan terhadap halogen, asam
halogenida dan hidrokarbon yang mengandung halogen. Banyak jenis bahan
sintetik yang mengembang dalam alkohol,keton, ester, eter, dan
hidrokarbon. Kadang-kadang bahan sintetik tersebut juga larut dalam
pelarut di atas. Penggunaan benda dari bahan sintetik harus
memperhatikan temperatur, yaitu tidak boleh lebih tinggi dari temperatur
yang diizinkan. Asam nitrat, terutama yang berasap,asam yang keras
mengoksidasi, hidrogen peroksida dan ozon jangan dikontakkan dengan
bahan sintetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar