Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang
penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan. Kaca itu di tarik
secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik.
Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di
tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini, pada waktu sampan setengah
terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan
menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui celah, pada waktu
bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca
itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia mengalir
melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn gulungan air di dekat itu
pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan
melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar
dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di
kehendaki dan di kirim ke bagian penggolongan
dan pemotongan.
PPG
industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan menghasilkan
kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan sampai
0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang
terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke
atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai, kaca
itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua,
dilakukan penyangaian kedua di dalam lehr horizontal standar 36 m.
Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu
ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu sampai setinggi 15950C,
kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui ujung yang satu
lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang
lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan
dengan air, sehingga mengambil konfigurasi pita plastik. Pita kaca itu di tarik
di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga didinginkan dengan air dengan
kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan
yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan pencairan kaca pada waktu
mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis pada waktu memasuki lehr.
Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-potong menjadi lembaran yang
kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak terus
secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian,
gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang
memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda
dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari masing-masing permukaan.
Kaca Apung
Kaca
apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini
merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas
tinggi. Proses apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung
tanur dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal
sempit yang menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan
secarra presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang membentang
kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di atas permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir
yang tak mengoksidasi, dan di bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat.
Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga
menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.
Kaca Berkawat Dan Berpola
Kaca
cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah
mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan
mencetakan pola itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi
sehingga tak tembus pandang. Kaca seperti ini cocok unutk pintu, ruang kantor,
dan dinding kamar mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat dengan kawat yang di
pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan
keselamatan, misalnya pada jendela pintu darurat.
Kaca Tiup
Kebutuhan modern akan kaca tiup
akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode produksi yang lebih cepat dan
lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak dengan
menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu
menghasilakan parison yaitu botol
setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
1.
jenis umpan
sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam
pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
2.
jenis umpan gumbal (god
feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat
denagn press (tekan) tiup atau gabungan
“pres dan tiup”.
Pada emsin
umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang berputar di
sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca,
di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny.
Cetakan botol lalu naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan
kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan
mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi pengumpulan. Kemudian, setelah
melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi
ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah
sesuatu hal yamg luar biasa.
Pengumpan
gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan barang kaca
secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung
yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan
di potong dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran
persis sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu
corong ke cetakan parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum
leher naik dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan
udar tekan di “tiup enap” (settle blow)
lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di
sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di suntikan pada
“tiup lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk sehingga membuat
lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di
pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang berada
dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di
panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk
memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan
bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup
itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin
otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di
kenal denagn nama meja cetak parison (
parison mold table) dan meja tiup ( blow
table). Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu
kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di kendalikan oleh udara
tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai operasi yang berlangsung
di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur
waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang
paling vital dan paling mahal di antara semua peralatan yang di gunakan.
Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis
berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan ukuran bola lampu pada
mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh cetakannya. Kaca
cair mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke bawah
melalui dua rol yang didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan
sehingga menyebabkan pita kaca mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan
dengan lubang bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah
selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di
bawah setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan
pita, masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag
konveyer. Pada waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara
yang kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang
berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan jauh
lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke dalam
cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil
memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang
membawanya ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua
bilah vertikal yang menopangnya pada waktu disangai. Waktu total unutk ke
seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian kira-kira 8
menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.
Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di
buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang, terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di munculkan, kaca
pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di
lakukan dengan penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri
merupakan masalh yang sulit hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal,
yang menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih
seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan menggunkan
nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di pasangkan
pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubang-lubang kemudian
di pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di
gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi karena
hal ini dapat merusak fosfor.
Tabung Kaca
Pada proses danner, kaca cair
mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong berputar yang terpasang dengan
kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada batangan
itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm
bentuk tabung. Sepasang sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan
kecepatan seragam. Diameter dan tebal dinding di kendalikan melalui pengaturan
suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di tiupkan melalui batangan. Tabung
ini tidak memerlukan perlakuan penyaringan.
Kaca
untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca
optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca
arsitektur, dan berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari
operasi penarikan suatu kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan
membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di
potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan
tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik
yang melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana
di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder
dan pyrek di buat dengan cara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar