Selamat Datang di Blog Saya - Semoga Artikel yang Saya Postingkan Bermanfaat bagi semua

Rabu, 01 Mei 2013

Pemantauan Kualitas Udara


Pada  tahun  1960-an  pengenalan  zat-zat  pencemar  alam  yang  ada  dimana- mana  seperti:  SO2,  NO  &  NO2,  CO,  SPM,  Pb  dan  O3  di  udara  perkotaan,  serta tertarik   akan   pengaruh   yang   merugikan   bagi   kesehatan   manusia   mendorong Institusi-institusi  untuk  mengatur  pemantauan  jaringan  guna  pengukuran  rutin kualitas udara perkotaan.  Standard-standard   kualitas   udara   Nasional   dan   bentuk-bentuk   lain   dari Undang-undang  juga  diperkenalkan  untuk  melindungi  kesehatan  manusia.  Banyak  dinegara-negara maju UU dan pemantauan pada mulanya difokuskan terhadap SO2 dan SPM, sejak akhir tahun 1970 sejalan dengan datangnya dan peningkatan jumlah kenderaan bermotor yang merupakan sumber polusi udara yang penting seperti: CO, NO & NO2 dan Pb, perkembangan jaringan pemantau polutan kualitas udara dari lalu lintas dilakukan secara rutin.
Pada tahun 1980, pemantau udara secara tradisioil didirikan di negara-negara
berkembang,  khususnya  di  Asia  dan  Amerika  Selatan.  Saat  sekarang  ini  perhatian  besar ditujukan terhadap pemantauan oksidan fotokimia, O3 dan VOCs. Walaupun  alat  ini  tidak  begitu  banyak  berkembang,  hanya  sedikit  negara yang rutin memonitor O3 sebagai pedoman dari polusi fotokimia. Untuk zat polutan VOCs jarang digunakan karena sulitnya data tentang zat ini diperoleh.
Sebagai   kunci   dari   prioritas   pemantauan   zat   polutan   adalah   resikonya terhadap  kesehatan  manusia.  Pusat  monitor  hanya  memantau  data-data  tentang tingkat polusi udara di saat tertentu dan contoh tempat tertentu. Bahkan  pada  negara-negara  maju  dengan  tingkat  industri  tinggi  umumnya hanya terbatas pada pengamatan lokasi secara rutin. Pada  tahun 1980, pemantau udara secara tradisionil  didirikan negara-negara belum berkembang, khusus di Asia dan Amerika Selatan. Saat sekarang ini perhatian besar ditujukan terhadap pemantau oksidan fotokimia,O3 dan VOCs. Walaupun alat ini tidak begitu banyak berkembang,hanya sedikit negara yang rutin  memonitor  O3  sebagai  pedoman  dari  polusi  fotokimia.  Untuk  zat  polutan VOCsjaramg digunakan karena sulitnya data tentang zat ini diperoleh. Sebagai kunci  dari   prioritas   pemantauan   zat   polutan   adalah   resikonya   terhadap   kesehatan  manusia.  Pusat  monitor  hanya  memantau  data-data  tentang  tingkat  polusi  udara disaat tertentu dan contoh tempat tertentu. Bahkan  pada  negara-negara  maju  dengan  tingkat  industri  tinggi  umumnya hanya terbatas pada pengamatan lokasi secara rutin, karena besarnya biaya untuk mendirikannya. Menurt penilitian WHO dari 60 perusahaan-perusahan didunia,hanya 34 yang memiliki rencana pemantauan sedang yang 16 lagi tidak ada.
Beberapa Kasus Yang Telah dimonitor :
1.    Beijing, dalam musim dingin yang berat,dimana sumber polusi udara berasal dari  pemanasan  rumah  -  rumah,  dengan  penduduknya  yang  sangat  padat (27000/km2   ditahun   1990)   sebagai   bahan   bakar   utama   adalah   arang batubara yang mempunyai konsentrasi SO2,SPM dan CO yang tinggi.
2.    Pemantauan  kualitas  udara  di  India  yang  dipantau  oleh  jaringan  NEER  (National  Environmental  Engineering  Research  Institute),sebagai  parameter adalah  ;  SPM,SO2,NO2,HS,  dan  O3  yang  berasal  dari  daerah  -  daerah industri.
3.    Kairo ,  debu   yang   terkira   banyaknya,  dengan  iklim  gurun  dan  panas tinggi,curah   hujan   hanya   22mm   rata-rata   pertahunnya  GMS  memantau TSP(500-1100     ug/m3)     dan     SPM.     Emisi     berasal     dari     proses pembakaran,industri, pabrik semen dan lainnya. Emisi asap mobil diestimasi sampai  1200  ton/  tahun.  Dijumpai  lebih  dari  450  pabrik  industri  metal, keramik, gelas,testil dan plastik.
4.    Los  Angeles,  lalu  lintas  dan  kabut  asap  dengan  estimasi  penduduk  tahun sebesar  10,91  juta,  mempunyai  iklim  mediteranian  dikelilingi  oleh pegunungan.  Hanya  sedikit  industri  berat  yang  dijumpai,  sebab  baja  dan pabrik  pembuatan  mobil  terdapat  didaerah  -  daerah.  Mobil  dan  kendaraan bermotor merupakan sumber berpolusi utama ; asap, O3 yang dibentuk oleh fotokimia dari kendaraan bermotor,NO & NO2 serta VOCs
5.    Mexiko City  letak topografi yang salah dengan populasi 19,37 juta ditahun dan  ketinggian  dari  permukaan  tanah  2240  meter,  dikelilingi  0leh pegunungan  dengan  tinggi  5000  meter  dan  mempunyai  >  30.000  industri dengan  berbagai  ukuran  dan  tipe.  4000  dipakai  pembakaran  atau  proses transformasi yang mengelaurkan emisi ke udara.
Banyak   kota-kota   besar   didunia   kualitas   udaranya   memburuk   karena
tercemar oleh: zat-zat pencemar yang sumbernya berasal dari pabrik-pabrik industri,  kendaraan  bermotor,  proses  pembakaran,pembuangan  limbah  padat.zat-zat pencemar yang paling sering dijumpai adalah: SO2, NO dan NO2, Pb, SPM, O3 dan CO  untuk  memonitor  zat-zat  polutan  ini,  WHO  (tahun  1974)  telah  bekerjasama dengan global Environment monitoring System (GEMS) bagian udara. Faktor-faktor
yang mempengaruhi distribusi dan transport zat polutan ini adalah: letak topografi daerah, intensitas dan pemaparan, arah angin, suhu dan cuaca. Dampak yang paling
utama  adalah  terhadap  kesehatan  manusia  terutama  pada  sistem  pernapasan, pembuluh darah, persarafan, hati dan ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leobardus Ari Nugroho