Selamat Datang di Blog Saya - Semoga Artikel yang Saya Postingkan Bermanfaat bagi semua

Minggu, 24 November 2013

Mengapa minyak baik untuk dijadikan Pelumas?



Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
A. Fungsi dan tujuan pelumasan
Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian logam dan peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.
1. Tugas pokok pelumas
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
2. Tugas tambahan pelumas
Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.
Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu, mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan pelumasan dengan baik.
B. Jenis jenis pelumas
Terdapat berbagai jenis minyak pelumas. Jenis jenis minyak pelumas dapat dibedakan penggolongannya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.

1. Dilihat dari bentuk fisiknya :
a. Minyak pelumas
b. Gemuk pelumas
c. Cairan pelumas

2. Dilihat dari bahan dasarnya :
a. Pelumas dari bahan nabati
b. Pelumas dari bahan hewani
c. Pelumas sintetis

3. Dilihat dari penggunaannya :
a. Pelumas kendaraan
b. Pelumas industri
c. Pelumas perkapalan
d. Pelumas penerbangan

4. Dilihat dari pengaturannya :
i. Pelumas kendaraan bermotor :
1. Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin / Diesel
2. Minyak pelumas untuk transmisi
3. Automatic transmission fluid & hydraulic fluid

ii. Pelumas motor diesel untuk industri :
1. Motor diesel berputar cepat
2. Motor diesel berputar sedang
3. Motor diesel berputar lambat

iii. Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :
1. Untuk kendaraan bermotor
2. Untuk perahu motor
3. Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )

iv. Pelumas khusus
Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat spesifik untuk setiap jenis, di antaranya adalah untuk senjata api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem, pelumas anti karat, dan lain-lain.
C. Penggunaan pelumas
Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem pelumasan ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas penggunaan pelumas itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang dapat berakibat fatal.
1. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Rekomendasi pabrik pembuat mesin
Biasanya pabrik pembuat mesin seperti pabrik kendaraan bermotor dan pabrik mesin mesin industri memberi petunjuk jenis pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan. Petunjuk ini sangat terperinci sedemikian rupa bagi pelumasan masing masing bagian dalam jangka waktu tertentu.
b. Bahan bakar yang digunakan
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan untuk mesin dengan bahan bakar bensin berbeda dengan pelumasan untuk mesin berbahan bakar solar atau gas.Apabila tidak ada ketentuan ukuran atau aturan penggunaan pelumas oleh pembuat mesin, maka anjuran dalam penggunaan pelumas biasanya dilaksanakan oleh para teknisi pabrik dengan melihat pada :
- Data teknis dari mesin
- Pengetahuan tentang pelumasan dari para teknisi
- Pengalaman dari para teknisi
c. Perkembangan teknis pelumas
Hasil kemajuan yang dicapai di bidang pelumas ini, pada dasarnya adalah hasil kerjasama antara pabrik pembuat mesin, pembuat pelumas, dan pembuat bahan bahan tambahan ( additif ). Walaupun terdapat beragam pelumas berkualitas tinggi, namun pada intinya yang menentukan mutu dan daya guna suatu pelumas terdiri dari 3 faktor :
1. Bahan dasar ( based oil ).
2. Teknik dan pengolahan bahan dasar dalam pembuatan pelumas.
3. Bahan bahan additif yang digunakan atau dicampurkan kedalam bahan dasar untuk mengembangkan sifat tertentu guna tujuan tertentu.
Sebenarnya base oil mempunyai segala kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam pelumasan. Tanpa aditifpun, sebenarnya minyak dasar sudah mampu menjalankan tugas-tugas pelumasan. Namun unjuk kerjanya belum begitu sempurna dan tidak dapat digunakan dalam waktu lama.
Minyak pelumas pada mesin harus memiliki syarat sebagai berikut:
  1. Viskositas : Viskositas adalah kekentalan dari minyak pelumas. Kekentalan minyak pelumas haruslah sesuai dengan kebutuhan yang akan dilumasi. Sebagai contoh adalah kekentalan minyak pelumas untuk mesin berbeda dengan kekentalan minyak pelumas yang dipakai untuk gardan.
  2. Harus memiliki daya lekat yang baik (oil film ) . Saat melumasi komponen yang bergesekkan , minyak pelumas harus mampu menempel pada komponen - komponen mesin yang bergesekkan dengan sangat baik. Maka dari itu minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai harus diganti , karena daya lekat ( oil film ) sudah tidak baik. Dan jika minyak pelumas yang sudah terlalu lama dipakai tak diganti , maka komponen - komponen mesin yang saling bergesekkan itu akan saling menggesek dan menyebabkan keausan.
  3. Tidak mudah bercampur dengan barang yang lain. Maksudnya adalah minyak pelumas tidak bisa menyatu dengan zat - zat lainnya. Kecuali minyak pelumas yang memang khusus untuk oli samping, karena minyak pelumas tersebut dapat bercampur dengan bensin namun tetap minyak pelumas itu tidak boleh mudah bercampur dengan zat - zat kimia lainnya seperti karbon , dan lain - lain. Jika hal itu terjadi berarti kualitas minyak pelumas menjadi tidak baik lagi. 
  4. Memiliki sifat membersihkan. Pada saat komponen - komponen saling bergesekkan , kemungkinan akan tetap terjadi gesekkan walaupun cuma sedikit sekali. Biasanya hal ini terjadi pada saat mesin baru dihidupkan, karena minyak pelumas belum melumasi bagian - bagian yang bergesekkan tersebut dan minyak pelumas tersebut masih berada dalam bak oli ( atau belum bersikulasi untuk melumasi ) Untuk itulah minyak pelumas harus mampu membersihkan serbuk - serbuk bekas gesekkan tersebut.
  5. Memiliki titik nyala yang tinggi dan sukar menguap. Pada mesin yang sedang hidup , maka suhu dari mesin akan naik . Untuk itulah minyak pelumas tidak boleh cepat menguap , karena minyak pelumas akan cepat habis dengan sendirinya bila cepat menguap. Selain itu pula minyak pelumas harus memiliki titik nyala yang tinggi, karena jika titik nyala nya rendah maka minyak pelumas akan terbakar dan menyala . Tidak lucu kan kalau minyak pelumas dalam mesin anda menyala dan menimbulkan api.
  6. Mudah memindahkan panas dan memiliki titik beku yang rendah. Dalan hal ini minyak pelumas juga harus mampu menyerap panas dari komponen - komponen yang bergesekkan sehingga pemuaian yang berlebihan dapat dihindari. Namun di saat suhu yang rendah minyak pelumas juga tidak boleh membeku. Oleh karena itu kekentalan minyak pelumas yang digunakan di negara tropis dengan negara yang mengalami musim salju berbeda. 
Minyak jauh lebih licin daripada air karena molekul-molekulnya dapat saling selip dengan mudah daripada molekul-molekul air. Dan karena zat cair pada hakikatnya adalah sekumpulan molekul yang satu sama lain dapat saling selip, Anda tidak usah heran jika zat cair licin, selicin ketika Anda terpeleset oleh kelereng yang berserakan di lantai.
Molekul-molekul air tidak saling selip semudah molekul-molekul minyak karena molekul-molekul itu memiliki kelengketan yang cukup besar–tarik-menarik yang cukup kuat di antara sesama molekul. Tarik-menarik antar molekul yang dialami oleh air terutama karena molekul-molekul itu mengandung atom-atom oksigen, dan kita tahu bahwa air mengandung oksigen, oksigen adalah O dalam rumus kimianya H2O.
Akan tetapi, molekul-molekul minyak,yakni molekul-molekul hidrokarbon yang membentuk bahan kimia peka dan licin berwarna hitam-juga disebut minyak bumi-hanya terdiri atas atom-atom hidrokarbon dan karbon. Tanpa atom oksigen sama sekali. Itu sebabnya mereka tidak terlalu lengket sehingga dapat saling selip dengan lebih mudah. Maka jadilah bahan ini pelumas yang baik.

Sumber :
http://www.slideshare.net/ekokiswantoslide/pengetahuan-dasar-minyak-pelumas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leobardus Ari Nugroho