Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi
langkah-langkah sebagai berikut :
- Transportasi bahan baku ke pabrik
- Pengaturan ukuran bahn baku
- Penimbunan bahan baku
- Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya ke tanur kaca
- Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur
- Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi
- Pembuatan bentuk produk kaca
- Penyelesaian produk kaca
langkah-langkah
tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan
otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak
sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu,
pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak
sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa ini adalh
unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan mekanis
yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan selama
penanganan kaca atau bahn bakunya.
A.
PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI
PRODUK
Prosedur pembuatan kaca dapat di
bagi menjadi empat tahap utama yaitu :
1.
1. PELEBURAN
Tanur kaca
dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2
t atau kurang dapt di gunakan secara menguntungkana untuk membuat kaca khusus
dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil
pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni
melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari
lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa
produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh,
keculai biola bejana itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur
tanki (tank furnace), bahan tumpak
itu dimuat ke satu ujung suatu tanki
besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari
blok-blok reflaktor, di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan
kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur
itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca
halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya
kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk,
dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki
bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di
tujukan pada reflaktori tanur kaca.
Tanur tanki
kecil disebut tanki harian (day tank)
dan berisi persediaaan kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t.
Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur
yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative furnace) dan beroperasi
dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata rongga. Gas
nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair, megalir ke bawah melalui satu
perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata rongga
(checkerwork). Sebagian besar dari
kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 15000C di dekat pintu
keluar. Bersamaan dengan itu, udara di
panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan
sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah terbakar,
sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika
udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu
antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di
balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang berlawanan melaui isian yang
tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan
mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur
yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit setiap
hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur
regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan
sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari
tanuq`qqr melalui radiasi, dan hanya
sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya
sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang
dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur
kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.
Pasir 45,4 gamping 6,8
Soda
abu 16 kulet 22,7
Kerak
garam 4,5 other 0,5-1,0
Serbuk
batu bara 0,2
|
Tabel
2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan
2.
2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN
Kaca dapat
di bentuk dengan mesin atau denagn cetak
tangan. Faktor yang terpenting yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang
mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di
selesaikan dalm tempo beberapa detik
saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos
menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang
yang harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak
bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak
kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.
Berikut ini
akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca jendela,
kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
3.
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP
Untuk
mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus disangai (anneal),
baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.
Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :
a.
Menahan kaca
itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang
cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran
plastik sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.
b.
Mendinginkan
masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu
selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain
hanyalah satu ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin
dapat di atur sehingga memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.
Adanya
hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence
yang di sebabkan oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi
kaca merancang kaca yang dapat menangani kondisi tegangan termal dan mekanii
tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para insinyur berhasil membuat
peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi
terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya bahan bakar
lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.
4.
4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi
harus mengalami operasi penyelesaian yang relatif sederhana tetapi sangat penting, operasi ini
meyangkut pembersihan, penggosoakan, pemolesan, pemotongan, gosok-semprot
dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas, dan pengukuran. Walaupun
tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu atau dua di antara
yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.
B.
PENGEPAKAN DAN PEMASARAN
Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau
tempat bpenyimpanan karean kaca adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca
tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai pelindung dari kaca tersebur agar
tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar